jWySnXSOiSNp62TYu6mfgWzHJ85FbojSrxRGMNPP
Favorit

Kamu Boleh Salah: Kita Manusia, Bukan Robot

Setiap orang boleh salah. Kita bukan robot. Tulisan reflektif tentang menerima ketidaksempurnaan dalam hidup dan belajar berjalan lebih pelan.

Kita sering banget dipaksa cepat, rapi, presisi, dan serba benar. Dunia kerja, rutinitas harian, sampai ekspektasi orang sekitar kadang bikin kita merasa harus tampil sempurna 24/7.

Dan anehnya, kita sering ikut-ikut percaya kalau itu memang tugas kita: jadi benar terus, nggak boleh goyah, nggak boleh gagal, nggak boleh salah langkah sedikit pun.

Padahal, kalau dipikir lagi, kita ini manusia biasa. Kita punya rasa capek, bingung, gugup, bahkan kadang nggak tahu harus ngapain.

Nggak seperti robot yang tinggal nunggu perintah, kita hidup sambil nebak-nebak, belajar, dan jatuh bangun.

Tapi entah kenapa, banyak dari kita tumbuh dengan pikiran bahwa salah itu dosa besar. Kesalahan itu harus ditutup, disembunyikan, atau dijelaskan habis-habisan biar kelihatan tetap keren.

Padahal, kalau kamu lihat perjalanan hidupmu, nggak sedikit hal baik justru datang dari kesalahan yang dulu kamu kira “fatal”.

Tulisan ini bukan motivasi ala-ala. Ini cuma ajakan buat ngingetin diri sendiri bahwa: kamu boleh salah. Kamu manusia. Kamu bukan robot.

Kesalahan Itu Bagian dari Ritme Hidup

Mungkin kamu pernah punya hari yang berantakan. Salah kirim pesan, terlambat bangun, lupa bawa sesuatu, atau misuh nggak jelas karena hal-hal kecil.

Di momen seperti itu, kita sering jadi orang yang paling keras ke diri sendiri. “Kok bisa sih?” “Kenapa bodoh banget?” “Duh, harusnya tadi…” dan segala bentuk self-talk yang sebenarnya nggak bantu apa-apa.

Tapi hidup memang punya ritmenya sendiri. Kadang cepat, kadang lambat, kadang ngeyel. Salah langkah itu wajar.

Nggak perlu jadi pengalaman memalukan yang kamu simpan dalam folder mental bernama “kebodohan hidup”. Harusnya malah dianggap sebagai tanda bahwa kamu hadir, kamu berproses, kamu bergerak.

Kesalahan adalah bukti bahwa kamu nggak cuma diam di tempat. Kamu mencoba. Kamu berani. Kamu mau melangkah, dan setiap langkah baru pasti punya ruang untuk goyah.

Ekspektasi Lingkungan Kadang Bikin Kita Terlihat “Robotik”

Pernah nggak sih kamu merasa harus selalu sigap, harus tahan banting, harus profesional, harus tenang, harus dewasa, harus… segalanya?

Lingkungan kita baik kerja maupun sosial, kadang suka memposisikan manusia seperti mesin. Ada standar-standar yang dibuat seolah semua orang punya kapasitas sama.

Padahal, kita semua hidup dengan beban, latar belakang, dan kondisi yang jauh berbeda.

Kamu boleh capek. Kamu boleh salah ambil keputusan. Kamu boleh berhenti sejenak buat napas. Kamu boleh bingung harus mulai dari mana.

Kamu boleh mengulang dari awal. Dan semua itu nggak bikin kamu gagal. Justru bikin kamu jadi manusia yang belajar.

Mengakui bahwa kita nggak sempurna bukan kelemahan. Itu keberanian mental yang nggak semua orang punya.

Kesalahan Nggak Selalu Tanda Kebodohan

Salah itu bukan berarti kamu bodoh. Kadang itu cuma artinya kamu belum tahu. Atau kamu lagi mencoba sesuatu yang baru.

Atau kamu lagi menghadapi situasi yang baru pertama kali terjadi dalam hidupmu. Atau ya… kamu lagi nggak fokus aja. Dan itu normal.

Kita bukan CPU yang jalan di clock speed sama setiap detik. Kita punya mood, energi, dan kondisi mental yang berubah-ubah. Kadang bisa fokus banget, kadang mental lagi lowbat.

Kalau kamu ngeliat orang lain kayak hebat terus, produktif terus, benar terus percaya deh, itu cuma apa yang terlihat dari permukaan. Semua orang salah. Semua orang pernah bingung. Semua orang pernah nggak tahu harus gimana.

Yang penting dari kesalahan bukan seberapa sering itu terjadi, tapi bagaimana kamu berdamai dengan kenyataan bahwa itu bagian dari hidupmu.

Belajar Untuk Lebih Ramah Pada Diri Sendiri

Ini bagian yang paling susah buat banyak orang: memperlakukan diri sendiri dengan ramah. Mengizinkan diri untuk salah. Mengizinkan diri untuk nggak sempurna.

Mengizinkan diri untuk butuh waktu. Mengizinkan diri untuk mencoba lagi tanpa harus merasa malu.

Kalau kamu bisa memaafkan orang lain, kenapa sulit banget memaafkan diri sendiri?

Coba bayangkan seseorang yang kamu sayangi melakukan kesalahan kecil. Apa kamu akan memarahinya habis-habisan? Tentu tidak. Kamu pasti bilang: “nggak apa-apa kok, namanya juga manusia.”

Lalu kenapa kamu nggak bisa bilang itu ke dirimu sendiri?

Self-kindness itu bukan manja. Itu kebutuhan mental. Hidup ini sudah cukup keras, dan kamu nggak perlu jadi musuh bagi diri sendiri.

Kamu Manusia: Kamu Tumbuh, Kamu Belajar

Kesalahan itu bukan titik akhir. Itu pintu. Setiap kali kamu salah, kamu punya dua pilihan: menghukum diri sendiri, atau belajar pelan-pelan dan melangkah lagi. Dua-duanya butuh energi, tapi hanya yang kedua yang bikin hidupmu maju.

Kamu tumbuh bukan karena momen-momen kamu benar terus, tapi karena momen-momen kamu salah lalu berani mencoba lagi.

Dunia nggak butuh kamu jadi robot. Dunia butuh kamu sebagai manusia yang hadir, yang peka, yang berkembang dari waktu ke waktu.

Jadi kalau hari ini kamu salah apa pun itu bentuknya, ingat kalimat sederhana ini:

Kamu boleh salah. Kamu manusia. Dan itu sudah cukup.

Penutup: Pelan-Pelan Saja, Hidup Tidak Sedang Mengejar Kita

Kita sering merasa dunia selalu terburu-buru. Tapi sebenarnya, hidup nggak sedang mengejar kita kok. Justru kita yang sering mengejar standar yang bahkan bukan milik kita sendiri.

Nggak apa-apa kalau kamu butuh waktu. Nggak apa-apa kalau kamu nggak selalu benar. Nggak apa-apa kalau kamu mulai ulang dari nol. Setiap orang punya kecepatan masing-masing.

Satu-satunya yang penting adalah: kamu tetap berjalan. Pelan nggak masalah. Salah juga nggak apa-apa. Yang penting kamu tetap jadi manusia yang berproses.

Semoga tulisan ini bisa menemani harimu dan ngingetin kamu bahwa kamu cukup, bahkan dengan segala ketidaksempurnaan yang kamu punya.

Terima kasih sudah membaca.

Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.


Posting Komentar
Boleh banget tinggalin komentar di bawah. Kalau mau dapet kabar tiap ada yang bales, tinggal centang aja kotak “Beri Tahu Saya”. Simpel banget.