HMPV: Virus Pernapasan yang Menular, Gejala, dan Cara Pencegahannya

Belakangan ini aku sering mendengar istilah Human Metapneumovirus atau singkatnya HMPV.
Awalnya agak asing, tapi setelah cari tahu ternyata virus ini cukup serius karena bisa bikin infeksi saluran pernapasan di semua usia, mulai dari anak kecil sampai orang tua.
Nah, biar kita sama-sama paham, aku coba rangkum informasi tentang HMPV ini dengan bahasa yang lebih santai ya.
Apa Sih HMPV Itu?
Kalau dengar namanya memang ribet, tapi intinya HMPV ini virus yang menyerang sistem pernapasan.
Virus ini pertama kali ditemukan di Belanda tahun 2001, meski kemungkinan besar sudah ada jauh sebelumnya.
Secara “keluarga besar”, dia masih satu golongan dengan RSV (Respiratory Syncytial Virus).
HMPV bisa menyerang siapa saja.
Kadang cuma bikin pilek biasa, tapi pada kondisi tertentu bisa jadi lebih serius.
Dari Mana Asalnya?
Virus ini pertama kali terdeteksi pada pasien dengan infeksi pernapasan akut.
Peneliti kemudian menemukan kalau HMPV punya kemiripan genetik dengan RSV.
Sekarang penyebarannya sudah global, termasuk di Asia Tenggara.
Cuma memang, dokumentasinya belum sebanyak virus flu atau Covid-19.
Apakah HMPV Menular?
Jawabannya: iya, menular banget.
Penyebarannya lewat droplet alias percikan air liur saat orang batuk atau bersin.
Kontak dengan benda yang terkontaminasi juga bisa jadi jalan penularan.
Makanya, cuci tangan, pakai masker, dan jaga etika batuk itu penting banget.
Gejala yang Biasanya Muncul
Kalau kena HMPV, gejalanya mirip banget sama infeksi pernapasan lain.
Beberapa yang sering muncul:
- Batuk
- Pilek
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Sesak napas
- Bronkiolitis (radang saluran napas kecil)
- Pneumonia (radang paru-paru)
Siapa yang Paling Rentan?
Nggak semua orang akan kena parah, tapi ada kelompok yang lebih rentan, seperti:
- Anak-anak di bawah 5 tahun
- Lansia
- Orang dengan penyakit kronis (asma, diabetes, jantung)
- Orang dengan sistem imun lemah (HIV/AIDS, kanker, dsb)
Komplikasi yang Bisa Terjadi
Selain gejala ringan, HMPV juga bisa memicu masalah serius, misalnya:
- Pneumonia: peradangan paru-paru yang bikin napas jadi berat.
- Bronkiolitis: infeksi pada saluran napas kecil di paru.
- Eksaserbasi Asma: buat yang punya asma, bisa memperparah serangan.
Apakah Bisa Berbahaya?
Secara umum, HMPV bikin gejala ringan sampai sedang.
Tapi kalau mengenai bayi prematur, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah, risikonya bisa serius dan bahkan mengancam nyawa kalau tidak ditangani cepat.
Perlu Isolasi Nggak?
Di rumah sakit, isolasi biasanya dilakukan untuk mencegah penularan antar pasien.
Apalagi virus ini gampang menyebar di tempat ramai.
Kalau di rumah, isolasi mandiri dan pakai masker bisa membantu memutus rantai penyebaran.
Bagaimana Cara Mengobati HMPV?
Sampai sekarang belum ada obat khusus buat HMPV.
Biasanya perawatan lebih ke meredakan gejala. Beberapa langkah yang umum dilakukan:
- Banyak istirahat
- Minum cukup cairan
- Obat untuk batuk dan demam
- Terapi oksigen (jika diperlukan)
- Antibiotik hanya kalau ada infeksi bakteri sekunder
- Rawat inap di rumah sakit bila gejalanya parah
Langkah Pencegahan
Karena vaksin HMPV belum ada, pencegahan adalah senjata terbaik.
Hal-hal yang bisa dilakukan:
- Rajin cuci tangan
- Pakai masker di tempat umum
- Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit
- Rutin bersihkan benda yang sering disentuh
- Kurangi aktivitas di keramaian
![]() |
Gambar dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen |
Kesimpulan
Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus pernapasan yang sifatnya menular dan bisa menimbulkan gejala ringan sampai berat.
Walau vaksin belum tersedia, langkah pencegahan sederhana seperti jaga kebersihan, pakai masker, dan hindari kontak dengan orang sakit sangat membantu.
Kalau gejala terasa parah, jangan ragu untuk segera konsultasi dengan dokter.
FAQ: Human Metapneumovirus (HMPV)
Apakah HMPV sama dengan flu biasa?
Tidak sama. Gejalanya memang mirip flu, tapi HMPV bisa lebih serius, terutama kalau menyerang anak kecil, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah.
Berapa lama masa inkubasi HMPV?
Rata-rata 4-6 hari setelah terpapar, tapi bisa berbeda tergantung kondisi tubuh masing-masing orang.
Apakah HMPV bisa sembuh sendiri?
Banyak kasus HMPV yang bisa sembuh sendiri dengan istirahat cukup, minum banyak cairan, dan obat pereda gejala. Tapi kalau gejala berat, sebaiknya ke dokter.
Apakah ada vaksin untuk HMPV?
Sampai sekarang, belum ada vaksin khusus untuk HMPV. Jadi pencegahan utama masih fokus pada kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh.
Bagaimana cara membedakan HMPV dengan Covid-19?
Keduanya sama-sama menyerang saluran pernapasan. Untuk memastikan, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan lab/tes PCR khusus, karena gejalanya bisa sangat mirip.
Apakah HMPV bisa kambuh lagi?
Iya, tubuh bisa terinfeksi ulang karena imunitas terhadap HMPV tidak permanen. Jadi, menjaga daya tahan tubuh tetap penting walaupun pernah kena sebelumnya.
Sumber:
- WHO (World Health Organization)
- CDC (Centers for Disease Control and Prevention)
- Kementerian Kesehatan RI