jWySnXSOiSNp62TYu6mfgWzHJ85FbojSrxRGMNPP
Favorit

Yang Kelihatan Santai Belum Tentu Nggak Pusing, Cuma Udah Kenal Stresnya

Kadang orang yang tampak santai justru menyimpan pusing yang rapi. Mereka hanya sudah terbiasa mengelola stres. Reflektif, hangat, dan santai.

Pernah nggak sih kamu ketemu seseorang yang kelihatannya santai banget, kayak hidupnya tuh mulus, adem, tanpa drama?

Padahal kalau ditanya lebih dalam, ternyata mereka juga punya beban, punya masalah, punya pikiran yang muter terus kayak kipas angin speed 3.

Bedanya, mereka cuma udah “nal” stresnya alias udah kenal ritmenya, udah tahu cara nyetir emosinya, udah paham kapan mesti gas dan kapan mesti rem.

Lucu ya, kadang kehidupan itu kayak pertunjukan kecil yang semua orang tampil tanpa naskah. Ada yang riuh, ada yang diam, ada yang kelihatan santai padahal sebenarnya lagi nge-manage badai di dalam kepala.

Dan kalau kamu termasuk tipe yang sering dianggap “nggak pernah stres”, padahal sebenarnya kamu cuma pinter nyimpen, ya sudah… selamat, kamu nggak sendirian.

Santai Itu Bukan Tanpa Beban, Tapi Bisa Napas di Tengahnya

Ada momen-momen tertentu di hidup dimana santai bukan berarti kosong dari masalah. Santai lebih mirip skill: kemampuan untuk bilang “oke, ini berat… tapi nggak harus aku tanggung semuanya hari ini”. Kemampuan buat bilang “yang bisa dikerjain sekarang kerjain, sisanya nanti dulu, soalnya aku juga manusia”.

Skill ini biasanya lahir dari pengalaman jatuh bangun yang kita nggak pernah pajang di Instagram. Dari malam-malam panjang yang kita nggak ceritain ke siapapun.

Dari kecewa-kecewa kecil yang bikin kita belajar ngatur ekspektasi. Dari realisasi bahwa hidup nggak bisa dimusuhi terus menerus, karena capek.

Kadang santai itu bukan bawaan lahir. Dia dibikin pelan-pelan. Dijahit dari trial and error. Dipelajari sambil jalan. Dan seringnya lahir setelah melewati fase “panik dulu baru mikir belakangan”.

Pusing Itu Nggak Selalu Kelihatan

Pusing itu aneh ya nggak kelihatan, tapi nyata. Nggak bersuara, tapi bisa bikin dada sesak. Kadang kita ketemu teman yang ketawa kenceng banget, padahal di dalam kepalanya ada 58 tab terbuka.

Ada yang tetap hadir, tetap ngerjain tugas, tetap bercanda, padahal pikirannya kayak benang kusut yang lagi digulung sama kucing.

Dan lucunya, orang-orang yang kayak gini sering dikira “kuat”. Padahal bukan kuat… lebih ke “kalem karena pasrah”. Udah capek marah, udah lelah panik, udah malas overthinking. Jadi ya… santai aja. Bukan karena ringan, tapi karena kalau ditambahin drama sendiri, nanti makin berat.

Makanya jangan gampang nge-judge. Orang yang kelihatan santai belum tentu hidupnya gampang. Bisa jadi mereka cuma udah nemu cara menyamakan napas dengan masalah yang nggak bisa dihindari.

Ketika Dunia Nggak Memberi Jeda, Kita Kadang Belajar Membuatnya Sendiri

Ada waktu-waktu dimana hidup terasa ngebut. Deadline datang barengan, ekspektasi orang lain berdatangan tanpa permisi, dan pikiran sendiri rasanya kayak rumah yang berantakan tapi kita nggak tahu mau mulai beresin dari mana.

Di momen-momen kayak gitu, orang yang kelihatan santai biasanya bukan karena sibuk lari dari kenyataan. Justru sebaliknya mereka udah tahu kapan harus berhenti.

Kapan harus istirahat. Kapan harus ngambil jeda walaupun cuma 10 menit, supaya kepala nggak meledak kayak popcorn.

Mereka ngerti bahwa hidup itu nggak ada tombol pause bawaan. Jadi ya kita bikin sendiri versi mini-nya. Entah lewat secangkir kopi, mandi air hangat, rebahan lima menit, jalan tanpa tujuan, atau sekadar nutup mata buat ngatur ulang napas.

Jeda itu penting. Bahkan komputer aja butuh restart. Masa kita nggak?

Santai Bukan Berarti Tidak Peduli

Santainya seseorang bukan tanda bahwa mereka nggak mikirin apa-apa. Seringnya itu tanda bahwa mereka udah melewati fase panic attack-nya kemarin.

Udah ngalamin breakdown-nya minggu lalu. Udah teriak dalam hati bulan kemarin. Hari ini mereka cuma lebih tenang karena udah tau apa yang perlu dipikirin dan apa yang cuma layak dilepas.

Mereka peduli kok. Mereka ngerasain semuanya. Mereka cuma lebih selektif milih mana yang pantas dikasih energi dan mana yang enggak. Karena kalau semuanya ditanggepin, kapan hidupnya?

Tidak Semua Perang Harus Dilawan

Makin dewasa, makin kita sadar: nggak semua hal perlu kita urusin. Nggak semua komentar perlu dibalas. Nggak semua masalah harus dihadapi hari itu juga.

Kadang, cara terbaik buat nyelametin kepala sendiri adalah dengan bilang “nanti aja” dan itu nggak salah.

Melepas bukan berarti menyerah. Tapi memilih prioritas. Dan banyak orang yang kelihatan santai sebenarnya sedang melatih diri buat menerima hal-hal yang ada di luar kendali mereka.

Bukan karena mereka pasif, tapi karena mereka sayang sama diri mereka sendiri.

Kadang Kamu Cuma Perlu Bilang: “Aku Capek, Tapi Masih Jalan”

Nggak apa-apa kalau kamu juga lagi di fase kepala penuh tapi tetap harus senyum. Nggak apa-apa kalau kamu lagi banyak pikiran tapi nggak bisa cerita.

Nggak apa-apa kalau kamu belum nemu solusi tapi masih berusaha hidup normal.

Kamu nggak kurang. Kamu cuma manusia.

Yang penting kamu masih jalan. Masih berusaha. Masih bangun setiap pagi walaupun pusing nggak pergi. Itu aja udah prestasi.

Penutup: Kelihatan Santai Bukan Masker, Tapi Cara Bertahan

Di balik ketenangan seseorang, ada cerita yang nggak diceritakan. Ada kekhawatiran yang disimpan rapi. Ada pusing yang sudah dijinakkan pelan-pelan. Dan itu bukan kepura-puraan itu adaptasi.

Jadi kalau kamu sekarang lagi kelihatan santai padahal kepala rame, ingat: kamu hebat. Kamu sudah melewati banyak hal yang nggak kamu sadari.

Kamu belajar ngerapihin kekacauan secara halus. Kamu bisa tetap berjalan sambil tetap punya ruang untuk napas.

Dan itu bukan tanda kamu tidak punya masalah.

Itu tanda kamu sudah tahu cara hidup dengan lebih pelan, lebih manusiawi, dan lebih ramah pada diri sendiri.

Santai bukan berarti nggak pusing. Santai berarti kamu sudah paham cara berdamai dengan pusing itu sendiri.

Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.


Posting Komentar
Boleh banget tinggalin komentar di bawah. Kalau mau dapet kabar tiap ada yang bales, tinggal centang aja kotak “Beri Tahu Saya”. Simpel banget.